Terbongkar! Pertamina Buka Suara Soal Kualitas Pertalite, Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Anda Tahu!

Terbongkar! Pertamina Buka Suara Soal Kualitas Pertalite, Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Anda Tahu!

Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa seluruh bahan bakar Pertalite (RON 90) yang didistribusikan di Indonesia telah memenuhi spesifikasi standar sesuai SK Dirjen Migas No.

Ari Pratama Ari Pratama
Oct 25, 2025 9 min Read
H1: Terbongkar! Pertamina Buka Suara Soal Kualitas Pertalite, Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Anda Tahu!

Apakah Anda akhir-akhir ini merasa Pertalite yang Anda gunakan terasa berbeda? Lebih boros? Atau performa mesin kendaraan Anda menurun? Kekhawatiran seputar kualitas bahan bakar Pertalite (RON 90) memang sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, bahkan meramaikan berbagai platform media sosial. Berbagai spekulasi pun bermunculan, mulai dari dugaan penurunan oktan hingga perubahan komposisi yang diklaim mempengaruhi kinerja kendaraan. Isu ini tentu saja menciptakan keresahan di tengah para pengendara yang setiap harinya mengandalkan Pertalite sebagai sumber energi utama kendaraannya.

Namun, di tengah hiruk pikuk perdebatan tersebut, ada satu jawaban resmi yang mungkin terlewatkan. Pertamina, sebagai penyedia utama bahan bakar di Indonesia, akhirnya buka suara dan memberikan klarifikasi tegas terkait isu kualitas Pertalite. Penjelasan ini bukan sekadar bantahan, melainkan hasil dari serangkaian uji coba dan pemantauan ketat yang dilakukan secara berkesinambungan. Artikel ini akan membongkar tuntas semua fakta di balik kualitas Pertalite, memberikan Anda pemahaman yang komprehensif, dan menepis berbagai hoaks yang beredar. Siapkah Anda mengetahui kebenarannya? Mari kita selami lebih dalam!

H2: Membongkar Kekhawatiran Publik: Benarkah Kualitas Pertalite Menurun?

Kita tidak bisa memungkiri bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas Pertalite bukanlah tanpa alasan. Banyak konsumen yang mengaku merasakan perbedaan signifikan setelah mengisi bahan bakar jenis ini. Beberapa keluhan yang sering terdengar meliputi:
1. Konsumsi Bahan Bakar yang Lebih Boros: Kendaraan terasa lebih cepat menghabiskan bahan bakar dibandingkan biasanya.
2. Penurunan Performa Mesin: Akselerasi terasa kurang responsif, mesin lebih mudah "ngelitik" (knocking), atau tenaga mesin berkurang.
3. Warna Bahan Bakar yang Berbeda: Ada yang mengklaim melihat warna Pertalite yang lebih keruh atau tidak seragam.
4. Endapan di Tangki: Munculnya dugaan endapan atau kotoran di dasar tangki bahan bakar.

Fenomena ini, ditambah dengan kecepatan penyebaran informasi di media sosial, menciptakan opini publik yang cenderung negatif. Bagi sebagian orang, dugaan penurunan kualitas ini dikaitkan dengan berbagai faktor, mulai dari efisiensi biaya produksi Pertamina hingga kebijakan pemerintah. Penting untuk diingat bahwa setiap keluhan konsumen harus menjadi perhatian, dan Pertamina memiliki tanggung jawab untuk memberikan penjelasan yang transparan dan akuntabel.

H2: Jawaban Tegas dari Pertamina: Pertalite Memenuhi Standar Spesifikasi!

Menanggapi berbagai keresahan tersebut, PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa seluruh produk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) yang didistribusikan kepada masyarakat telah memenuhi standar spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Pernyataan ini disampaikan oleh VP Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Fajar Didik Satria.

Menurut Fajar, Pertalite dipastikan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (SK Dirjen Migas) Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri. Ini berarti setiap tetes Pertalite yang Anda beli di SPBU resmi Pertamina telah lolos serangkaian uji kualitas yang ketat.

Lalu, apa saja parameter penting yang diuji?
* Research Octane Number (RON) 90: Angka oktan ini adalah indikator utama kemampuan bahan bakar untuk mencegah *knocking* atau pembakaran tidak sempurna pada mesin. Pertamina memastikan angka RON 90 selalu terpenuhi.
* Kadar Sulfur Maksimal 500 ppm (part per million): Kadar sulfur yang rendah sangat penting untuk menjaga kebersihan mesin dan mengurangi emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.

Pertamina tidak main-main dalam menjaga kualitas. Mereka melakukan pengawasan dan pengujian kualitas secara berkala, bahkan berlapis-lapis. Mulai dari kilang produksi, terminal BBM, hingga di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sampel bahan bakar diambil secara acak dan diuji di laboratorium internal maupun independen untuk memastikan setiap parameter terpenuhi. Proses ini adalah bagian dari komitmen Pertamina untuk memastikan konsumen mendapatkan produk terbaik dan sesuai standar.

H3: Mengapa Isu Ini Muncul? Menelusuri Akar Permasalahan

Jika Pertamina menjamin kualitas Pertalite sesuai standar, mengapa masih banyak masyarakat yang merasa sebaliknya? Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu munculnya isu dan kekhawatiran ini:
* Persepsi Subjektif Konsumen: Perasaan boros atau performa menurun bisa sangat subjektif dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti gaya mengemudi, kondisi jalan, atau bahkan psikologis konsumen setelah mendengar isu miring.
* Kondisi Kendaraan: Kendaraan yang kurang terawat, seperti filter udara kotor, busi aus, injektor bermasalah, atau servis yang terlambat, tentu akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan performa mesin, terlepas dari kualitas BBM.
* Variasi Kualitas di Tingkat Dispenser: Meskipun Pertamina menjamin kualitas dari kilang hingga tangki timbun di SPBU, kadang ada faktor eksternal di SPBU itu sendiri (misalnya kontaminasi tangki bawah tanah yang jarang dibersihkan) yang bisa mempengaruhi. Namun, ini adalah kasus langka dan jika terjadi, Pertamina siap menindaklanjuti laporan konsumen.
* Informasi yang Salah dan Hoaks: Media sosial adalah pisau bermata dua. Informasi yang belum terverifikasi bisa menyebar dengan cepat dan menciptakan kepanikan yang tidak perlu.
* Perbandingan dengan Bahan Bakar Lain: Beberapa pengguna mungkin membandingkan performa Pertalite dengan BBM beroktan lebih tinggi seperti Pertamax (RON 92) atau Pertamax Turbo (RON 98) yang memang dirancang untuk memberikan performa lebih baik pada mesin yang sesuai.

H2: Lebih Dalam Mengenai Spesifikasi Pertalite (RON 90)

Mari kita pahami lebih jauh apa arti RON 90 bagi kendaraan Anda. Angka oktan menunjukkan ketahanan bahan bakar terhadap kompresi sebelum terbakar secara spontan. Semakin tinggi angka oktan, semakin besar ketahanan bahan bakar untuk tidak "meledak" terlalu cepat di ruang bakar (pre-ignition atau knocking).
* RON 90 (Pertalite): Cocok untuk sebagian besar kendaraan keluaran terbaru yang memiliki rasio kompresi mesin antara 9:1 hingga 10:1. Ini mencakup banyak sepeda motor dan mobil keluarga yang umum di Indonesia.
* RON 92 (Pertamax): Digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi 10:1 hingga 11:1.
* RON 98 (Pertamax Turbo): Untuk kendaraan berperforma tinggi dengan rasio kompresi di atas 11:1.

Menggunakan bahan bakar dengan oktan yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan bisa berakibat fatal. Oktan terlalu rendah pada mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking, yang lama kelamaan merusak komponen mesin. Sebaliknya, oktan terlalu tinggi pada mesin berkompresi rendah mungkin tidak memberikan manfaat maksimal dan bisa jadi boros biaya. Jadi, Pertalite RON 90 sudah sangat memadai dan direkomendasikan untuk mayoritas kendaraan di Indonesia.

H2: Peran Konsumen dan Pentingnya Kualitas Bahan Bakar

Sebagai konsumen, Anda juga memiliki peran penting dalam menjaga dan memverifikasi kualitas bahan bakar yang Anda gunakan.
1. Pilih SPBU Resmi: Selalu isi bahan bakar di SPBU Pertamina yang memiliki reputasi baik.
2. Laporkan Jika Ada Kejanggalan: Jika Anda benar-benar merasakan perbedaan kualitas atau menemukan indikasi kontaminasi, jangan ragu untuk melaporkannya melalui saluran resmi Pertamina (misalnya call center 135). Sertakan bukti seperti struk pembelian dan detail kejadian.
3. Rutin Merawat Kendaraan: Pastikan kendaraan Anda selalu dalam kondisi prima dengan melakukan servis rutin. Mesin yang terawat akan lebih efisien dalam mengolah bahan bakar.
4. Pahami Kebutuhan Kendaraan Anda: Selalu periksa buku panduan kendaraan Anda untuk mengetahui rekomendasi jenis bahan bakar (angka oktan) yang paling sesuai.

Kualitas bahan bakar yang terjamin bukan hanya tentang performa kendaraan pribadi, tetapi juga memiliki dampak luas pada lingkungan dan ekonomi nasional. Dengan kualitas yang stabil, emisi gas buang dapat dikontrol, kesehatan mesin kendaraan masyarakat terjaga, dan pada akhirnya mendukung mobilitas serta produktivitas bangsa.

Kesimpulan:
Dari penjelasan resmi Pertamina dan penelusuran lebih dalam, dapat disimpulkan bahwa Pertalite yang beredar di pasaran Indonesia memang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Kekhawatiran yang muncul di masyarakat kemungkinan besar disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari persepsi subjektif, kondisi kendaraan, hingga penyebaran informasi yang kurang akurat. Pertamina telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan kualitas Pertalite tetap terjaga melalui proses pengujian berlapis dari hulu hingga hilir.

Jadi, jangan biarkan hoaks mengaburkan fakta! Mari kita menjadi konsumen yang cerdas, selalu memverifikasi informasi, dan merawat kendaraan kita dengan baik. Jika Anda masih memiliki keraguan, jangan ragu untuk menghubungi Pertamina secara langsung.

Bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Anda agar mereka juga mendapatkan informasi yang benar dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar. Apakah Anda punya pengalaman atau opini terkait Pertalite? Sampaikan di kolom komentar di bawah!

Comments

Integrate your provider (e.g., Disqus, Giscus) here.

Related articles

Tetap Terhubung dengan Kami!

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru, tips ahli, serta wawasan menarik langsung di kotak masuk email Anda.

Dengan berlangganan, Anda setuju dengan syarat dan ketentuan kami.