Pertamina di Garis Depan: Mengukir Masa Depan Energi Hijau Indonesia di Panggung Dunia COP30 Brazil

Pertamina di Garis Depan: Mengukir Masa Depan Energi Hijau Indonesia di Panggung Dunia COP30 Brazil

Pertamina memperkuat diplomasi energi hijau di COP30 Brazil untuk mempercepat transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission.

Ari Pratama Ari Pratama
Oct 25, 2025 9 min Read
Dalam beberapa dekade terakhir, isu perubahan iklim dan kebutuhan mendesak untuk transisi energi telah menjadi topik sentral di panggung global. Indonesia, sebagai negara berkembang dengan sumber daya alam melimpah dan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan, turut memainkan peran krusial. Salah satu aktor utama dalam upaya ini adalah PT Pertamina (Persero), perusahaan energi milik negara yang kini tidak hanya fokus pada ketahanan energi konvensional, tetapi juga gencar memperkuat diplomasi energi hijau. Langkah strategis ini akan semakin terlihat jelas di Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim (COP30) di Brazil, sebuah forum global yang akan membentuk arah masa depan energi dunia.

Mengapa COP30 Penting Bagi Indonesia dan Dunia?

Konferensi Para Pihak (COP) adalah pertemuan tahunan negara-negara anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). COP30, yang akan diselenggarakan di Belem, Brazil, pada tahun 2025, merupakan kelanjutan dari komitmen global untuk mengatasi krisis iklim. Pertemuan ini akan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai sejak Persetujuan Paris 2015, di mana negara-negara sepakat untuk membatasi kenaikan suhu global hingga di bawah 2 derajat Celsius, dan sedapat mungkin 1,5 derajat Celsius, di atas tingkat pra-industri.

Bagi Indonesia, COP30 adalah platform vital untuk menunjukkan komitmen nasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan mendorong transisi menuju energi yang lebih bersih. Dengan target *Net Zero Emission* (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, partisipasi aktif di COP30 menjadi sangat penting untuk menarik investasi, transfer teknologi, dan membangun kemitraan internasional. Brazil, sebagai tuan rumah, juga memiliki tantangan dan peluang serupa dalam pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan, menjadikan sinergi antarnegara berkembang sangat relevan. Hasil dari COP30 akan sangat mempengaruhi kebijakan energi dan lingkungan global di tahun-tahun mendatang, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.

Misi Strategis Pertamina: Lebih dari Sekadar Bisnis Energi

Pertamina, sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional, telah menggeser fokusnya dari sekadar produsen minyak dan gas menjadi perusahaan energi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Perusahaan ini secara agresif mempercepat diversifikasi portofolio energinya, dengan investasi signifikan pada sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Upaya dekarbonisasi menjadi prioritas utama, dengan target ambisius untuk menurunkan emisi karbon secara substansial di seluruh lini bisnisnya.

Langkah-langkah konkret Pertamina meliputi pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) yang merupakan salah satu terbesar di dunia, ekspansi produksi bioenergi seperti biodiesel dan bioavtur, serta inisiatif dalam ekosistem kendaraan listrik (EV) dan panel surya. Pertamina juga aktif mengembangkan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) yang krusial untuk sektor industri. Semua inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi target dekarbonisasi internal, tetapi juga untuk mendukung target NZE nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi hijau global.

Diplomasi Energi Hijau: Jembatan Menuju Kolaborasi Global

Diplomasi energi hijau Pertamina di COP30 bukan sekadar partisipasi formal, melainkan upaya strategis untuk membuka pintu kolaborasi internasional. Dalam konteks ini, "diplomasi energi" berarti Pertamina tidak hanya berinteraksi dalam kapasitas bisnis, tetapi juga mewakili kepentingan nasional Indonesia di panggung global untuk mempromosikan visi energi hijau. Tujuannya adalah untuk menarik investasi asing langsung (FDI) ke proyek-proyek EBT di Indonesia, memfasilitasi transfer teknologi mutakhir yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi, dan membentuk aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan energi global serta lembaga keuangan internasional.

Melalui forum seperti COP30, Pertamina dapat memamerkan kemajuan dan potensi besar Indonesia dalam pengembangan EBT, khususnya panas bumi yang melimpah dan biomassa. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki niat baik, tetapi juga kapasitas dan proyek-proyek konkret yang siap dikembangkan. Kemitraan internasional sangat penting untuk mengatasi tantangan pendanaan dan teknologi yang sering menjadi hambatan dalam skala besar, serta untuk memastikan bahwa transisi energi ini berjalan adil dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.

Tantangan dan Peluang di Jalur Transisi Energi

Perjalanan menuju energi hijau tidaklah mudah, penuh dengan tantangan sekaligus peluang. Dari sisi tantangan, skala investasi yang dibutuhkan untuk beralih dari energi fosil ke EBT sangat besar, membutuhkan dukungan kebijakan yang konsisten dan iklim investasi yang stabil. Kesenjangan teknologi, khususnya untuk inovasi terkini dalam penyimpanan energi dan smart grid, masih menjadi isu. Infrastruktur yang memadai untuk mengintegrasikan EBT ke dalam jaringan listrik nasional juga perlu terus dikembangkan. Selain itu, aspek sosial dari transisi energi, seperti potensi dampak pada pekerjaan di industri fosil, menuntut pendekatan "transisi yang adil" (just transition) agar tidak menimbulkan ketidaksetaraan baru.

Namun, peluangnya jauh lebih besar. Indonesia diberkati dengan potensi EBT yang luar biasa, mulai dari panas bumi, tenaga surya, hidro, hingga angin dan biomassa. Pemanfaatan potensi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, dan meningkatkan kemandirian energi nasional. Dengan posisi geografis yang strategis, Indonesia berpotensi menjadi hub energi hijau regional, khususnya untuk pasokan hidrogen hijau dan amonia biru. Pertamina, dengan jangkauan dan sumber daya yang dimilikinya, berada di posisi yang unik untuk memimpin pemanfaatan peluang-peluang ini, mengubah tantangan menjadi inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan.

Peran Pertamina dalam Ekosistem Energi Hijau Nasional

Selain peran internasionalnya, Pertamina juga memegang peran sentral dalam membangun ekosistem energi hijau di tingkat nasional. Ini mencakup tidak hanya investasi pada proyek-proyek EBT, tetapi juga penelitian dan pengembangan (R&D) untuk teknologi energi masa depan, pembangunan infrastruktur pendukung, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Pertamina secara aktif berkolaborasi dengan institusi pendidikan, startup, dan pelaku UMKM untuk mendorong inovasi dan adopsi teknologi hijau.

Sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain dan sektor swasta juga menjadi kunci. Melalui kemitraan strategis, Pertamina dapat mempercepat implementasi proyek-proyek skala besar, berbagi risiko, dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Ini semua berkontribusi pada pencapaian tujuan ketahanan energi nasional dan target dekarbonisasi Indonesia, memastikan bahwa transisi energi tidak hanya ambisius di atas kertas, tetapi juga terwujud secara nyata di lapangan.

Masa Depan Hijau Indonesia di Tangan Bersama

Keterlibatan aktif Pertamina dalam diplomasi energi hijau di COP30 Brazil adalah cerminan dari komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi krisis iklim global. Ini bukan hanya tentang memenuhi target emisi, melainkan tentang membangun masa depan energi yang lebih bersih, lebih berkelanjutan, dan lebih adil bagi generasi mendatang. Peran Pertamina menunjukkan bahwa BUMN dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam mendorong transformasi ekonomi nasional menuju keberlanjutan.

Melalui kolaborasi internasional, inovasi teknologi, dan investasi yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam transisi energi di Asia Tenggara dan bahkan di dunia. Mari kita terus dukung upaya Pertamina dan pemerintah dalam mewujudkan visi energi hijau ini. Bagikan artikel ini untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya diplomasi energi hijau dan peran Indonesia di panggung global! Apa pendapat Anda tentang langkah Pertamina ini? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

Comments

Integrate your provider (e.g., Disqus, Giscus) here.

Related articles

Tetap Terhubung dengan Kami!

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru, tips ahli, serta wawasan menarik langsung di kotak masuk email Anda.

Dengan berlangganan, Anda setuju dengan syarat dan ketentuan kami.