Menguak Algoritma Berisiko: Bagaimana Meta Meraup Miliaran dari Iklan Berisiko Tinggi

Menguak Algoritma Berisiko: Bagaimana Meta Meraup Miliaran dari Iklan Berisiko Tinggi

Meta diketahui menyajikan sekitar 15 miliar iklan berisiko tinggi setiap hari yang mempromosikan perjudian, alkohol, dan penurunan berat badan.

Ari Pratama Ari Pratama
Oct 25, 2025 9 min Read
Pernahkah Anda merasa iklan yang muncul di feed media sosial Anda terlalu pribadi, bahkan sedikit menyeramkan? Seolah-olah algoritma raksasa teknologi tahu persis apa yang sedang Anda pikirkan, kebutuhan tersembunyi Anda, atau bahkan kelemahan Anda. Ironisnya, perasaan itu mungkin bukan sekadar paranoia belaka. Sebuah laporan mengejutkan baru-baru ini menyoroti praktik Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, yang secara aktif menyajikan miliaran iklan berisiko tinggi setiap hari, dan dari sanalah mereka meraup keuntungan miliaran dolar.

Dalam dunia digital yang semakin terintegrasi, personalisasi adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan kenyamanan dan relevansi. Di sisi lain, ia berpotensi dieksploitasi untuk keuntungan finansial, bahkan jika itu berarti mengorbankan kesejahteraan penggunanya. Laporan yang diterbitkan oleh Reset Australia, yang diulas oleh PCMag, mengungkapkan fakta mencengangkan: Meta menyajikan sekitar 15 miliar iklan berisiko tinggi per hari yang berhubungan dengan perjudian, alkohol, dan penurunan berat badan. Ini bukan sekadar angka statistik, melainkan cerminan dari strategi bisnis yang secara sadar atau tidak, memanfaatkan kerentanan psikologis dan emosional miliaran penggunanya di seluruh dunia. Artikel ini akan menyelami lebih dalam bagaimana Meta melakukan ini, apa dampaknya, dan mengapa kita sebagai pengguna perlu lebih waspada.

Algoritma Canggih, Target Rentan



Inti dari strategi Meta terletak pada algoritma pembelajarannya yang sangat canggih. Algoritma ini menganalisis setiap interaksi kita – mulai dari postingan yang kita sukai, akun yang kita ikuti, tautan yang kita klik, hingga durasi kita berhenti di sebuah konten. Dengan data yang masif ini, Meta menciptakan profil pengguna yang sangat detail, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi "pengguna rentan" atau mereka yang menunjukkan kecenderungan terhadap kategori tertentu, seperti kecanduan judi, konsumsi alkohol berlebihan, atau masalah citra tubuh.

Kategori iklan "berisiko tinggi" yang disorot dalam laporan mencakup tiga area utama:
* Perjudian: Iklan yang mempromosikan kasino online, taruhan olahraga, atau bentuk perjudian lainnya. Bagi individu yang memiliki riwayat masalah judi atau kecenderungan kompulsif, paparan iklan semacam ini dapat memicu kambuhnya perilaku adiktif atau memperburuk masalah keuangan dan psikologis mereka.
* Alkohol: Promosi minuman beralkohol, bar, atau acara yang berpusat pada alkohol. Sama halnya dengan judi, iklan ini bisa sangat berbahaya bagi individu yang sedang dalam masa pemulihan dari kecanduan alkohol atau yang masih bergumul dengan konsumsi berlebihan.
* Penurunan Berat Badan: Iklan produk diet instan, suplemen pelangsing, atau program penurunan berat badan yang seringkali tidak realistis atau tidak sehat. Iklan ini secara khusus menargetkan individu yang rentan terhadap masalah citra tubuh, gangguan makan, atau mereka yang merasa tidak aman dengan penampilan mereka, seringkali memperburuk dismorfia tubuh dan tekanan sosial.

Melalui personalisasi yang presisi, iklan-iklan ini tidak disajikan secara acak, melainkan ditampilkan kepada mereka yang paling mungkin untuk mengklik, terlibat, dan pada akhirnya, mengeluarkan uang. Ini adalah model bisnis yang efisien, tetapi dengan biaya etika yang sangat tinggi.

Dampak Sosial dan Psikologis yang Mengkhawatirkan



Efek dari paparan iklan berisiko tinggi secara masif ini jauh melampaui sekadar gangguan kecil di feed Anda. Ada konsekuensi sosial dan psikologis yang mendalam:

* Peningkatan Kecanduan: Bagi mereka yang berjuang dengan kecanduan judi atau alkohol, iklan yang terus-menerus berfungsi sebagai pemicu yang kuat, mempersulit upaya pemulihan dan memperpanjang siklus adiksi.
* Masalah Kesehatan Mental: Iklan penurunan berat badan yang agresif dapat memperparah masalah citra tubuh, memicu gangguan makan, atau meningkatkan tingkat kecemasan dan depresi, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda yang sudah rentan terhadap tekanan sosial.
* Kerugian Finansial: Iklan perjudian dapat menyeret individu ke dalam utang yang tidak terkendali, menghancurkan keuangan pribadi dan keluarga.
* Erosi Kepercayaan: Praktik semacam ini mengikis kepercayaan pengguna terhadap platform media sosial dan juga terhadap janji "konektivitas" yang kerap digembar-gumborkan oleh perusahaan teknologi.

Ini bukan lagi tentang iklan yang sekadar "relevan," tetapi tentang iklan yang secara aktif mengeksploitasi kelemahan manusia untuk keuntungan finansial.

Keuntungan Miliaran di Balik Kontroversi Etika



Laporan tersebut menunjukkan bahwa iklan berisiko tinggi ini menyumbang porsi keuntungan yang signifikan bagi Meta. Meskipun angka pastinya tidak dipublikasikan secara spesifik oleh Meta, estimasi menunjukkan bahwa pendapatan dari iklan-iklan ini bisa mencapai miliaran dolar setiap tahun. Bagi Meta, ini adalah mesin uang yang bekerja tanpa henti, memompa keuntungan dari setiap klik dan interaksi yang dihasilkan oleh target demografi yang rentan.

Konflik etika di sini sangat jelas: di satu sisi, Meta mengklaim berkomitmen pada keselamatan pengguna dan mempromosikan lingkungan online yang positif. Di sisi lain, model bisnis intinya secara terang-terangan mencari keuntungan dari praktik yang berpotensi merugikan sebagian penggunanya. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang tanggung jawab sosial korporat dari raksasa teknologi yang memiliki jangkauan global. Apakah profit harus selalu menjadi prioritas utama di atas kesejahteraan manusia?

Desakan Regulasi dan Akuntabilitas yang Mendesak



Menyikapi temuan ini, desakan untuk regulasi yang lebih ketat terhadap praktik periklanan digital semakin menguat. Organisasi seperti Reset Australia menyerukan agar pemerintah dan badan pengatur memberlakukan aturan yang lebih tegas, terutama untuk melindungi pengguna yang rentan. Beberapa proposal meliputi:

* Transparansi Lebih Lanjut: Meta dan platform lainnya harus lebih transparan tentang bagaimana algoritma mereka bekerja dan bagaimana mereka menargetkan iklan.
* Pembatasan Target Periklanan: Larangan atau pembatasan ketat pada penargetan iklan berisiko tinggi kepada demografi yang sangat rentan, seperti anak-anak, remaja, atau individu dengan riwayat masalah kesehatan mental atau kecanduan.
* Kontrol Pengguna yang Lebih Baik: Memberikan pengguna kontrol yang lebih kuat atas jenis iklan yang mereka lihat dan kemampuan untuk secara mudah menolak kategori iklan tertentu.
* Sanksi Hukum: Penerapan sanksi hukum bagi perusahaan yang melanggar standar etika dan merugikan pengguna melalui praktik periklanan yang tidak bertanggung jawab.

Regulasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Eropa dan California Consumer Privacy Act (CCPA) di AS telah menjadi langkah awal yang baik, namun tampaknya belum cukup untuk mengatasi celah etika dalam penargetan iklan yang sangat personal ini.

Apa yang Bisa Dilakukan Pengguna?



Meskipun tekanan regulasi sangat penting, kita sebagai pengguna juga memiliki peran. Kita tidak sepenuhnya pasif di hadapan algoritma:

* Kelola Preferensi Iklan Anda: Hampir semua platform media sosial memiliki pengaturan privasi dan iklan yang memungkinkan Anda untuk melihat data apa yang mereka miliki tentang Anda dan mengubah preferensi iklan Anda. Luangkan waktu untuk menjelajahi dan menyesuaikan pengaturan ini.
* Laporkan Iklan yang Tidak Pantas: Jika Anda melihat iklan yang menurut Anda tidak etis, berbahaya, atau tidak pantas, laporkan ke platform tersebut. Semakin banyak laporan, semakin besar kemungkinan platform akan meninjau dan mengambil tindakan.
* Tingkatkan Literasi Digital: Pahami bagaimana data Anda digunakan dan berhati-hatilah dengan informasi yang Anda bagikan secara online. Bersikap kritis terhadap setiap iklan yang Anda lihat, terutama yang menjanjikan solusi cepat atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
* Diskusi dan Advokasi: Bicarakan masalah ini dengan teman dan keluarga. Dukung organisasi yang mengadvokasi privasi digital dan etika teknologi. Suara kolektif memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan.

Laporan tentang praktik Meta yang meraup miliaran dari iklan berisiko tinggi adalah panggilan bangun bagi kita semua. Ini bukan hanya tentang keuntungan perusahaan, melainkan tentang dampak nyata pada kehidupan, kesehatan mental, dan kesejahteraan finansial miliaran orang. Raksasa teknologi memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan bahwa inovasi mereka tidak datang dengan mengorbankan keamanan dan etika.

Masa depan periklanan digital harus berada di persimpangan antara profitabilitas dan pertimbangan etis. Kita tidak bisa membiarkan algoritma secara otomatis memburu kelemahan manusia untuk keuntungan. Sebagai pengguna, kita memiliki hak untuk menuntut transparansi dan akuntabilitas. Sudah saatnya kita tidak hanya menikmati kenyamanan media sosial, tetapi juga secara aktif membentuk lingkungan digital yang lebih aman, lebih etis, dan lebih manusiawi bagi semua.

Bagaimana menurut Anda? Apakah praktik ini dapat dibenarkan demi keuntungan bisnis? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar di bawah!

Comments

Integrate your provider (e.g., Disqus, Giscus) here.

Related articles

Tetap Terhubung dengan Kami!

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru, tips ahli, serta wawasan menarik langsung di kotak masuk email Anda.

Dengan berlangganan, Anda setuju dengan syarat dan ketentuan kami.