Menggemparkan! Vijay Mallya Tuntut Penyelidikan Hakim atas Disparitas Rp 4.000 Crore dalam Klaim Bank

Menggemparkan! Vijay Mallya Tuntut Penyelidikan Hakim atas Disparitas Rp 4.000 Crore dalam Klaim Bank

Vijay Mallya, buronan yang terkait dengan kasus Kingfisher Airlines, menuntut penyelidikan yang dipimpin hakim atas dugaan selisih sebesar ₹4.

Ari Pratama Ari Pratama
Oct 25, 2025 9 min Read
Menggemparkan! Vijay Mallya Tuntut Penyelidikan Hakim atas Disparitas Rp 4.000 Crore dalam Klaim Bank

Kisah Vijay Mallya, "raja minuman keras" yang menjadi buronan, adalah salah satu saga keuangan paling berliku di India. Bertahun-tahun lamanya, publik disuguhi drama pelarian, tuntutan ekstradisi, dan upaya pemulihan dana miliaran rupee oleh konsorsium bank India. Namun, di saat banyak yang mengira kasus ini hanya menunggu putusan akhir, Mallya tiba-tiba muncul dengan klaim yang mengguncang, menuntut penyelidikan yang dipimpin hakim atas apa yang ia sebut sebagai "disparitas ₹4.000 crore" dalam klaim pemulihan oleh bank-bank pemerintah. Sebuah tuduhan yang tidak hanya memperumit kasus yang sudah kompleks, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas dalam skandal keuangan besar.

Apakah ini hanyalah upaya Mallya untuk menunda proses hukum? Atau ada kebenaran di balik klaimnya yang berpotensi mengungkap lapisan baru dalam salah satu kasus keuangan terbesar India? Mari kita selami lebih dalam.

Latar Belakang Drama Kingfisher dan Mallya

Untuk memahami klaim terbaru Mallya, kita perlu melihat ke belakang. Vijay Mallya adalah pendiri Kingfisher Airlines, sebuah maskapai penerbangan yang pernah menjadi simbol kemewahan dan ambisi. Namun, maskapai tersebut gagal total pada tahun 2012, meninggalkan utang sekitar ₹9.000 crore (sekitar Rp 18 triliun pada kurs saat itu) kepada konsorsium bank yang dipimpin oleh State Bank of India (SBI). Di tengah krisis ini, pada Maret 2016, Mallya melarikan diri ke Inggris, memicu kemarahan publik dan seruan agar ia dibawa kembali ke India untuk menghadapi tuduhan penipuan dan pencucian uang. Sejak saat itu, pemerintah India telah berjuang untuk mengekstradisi Mallya, sebuah proses hukum yang telah berlangsung di pengadilan Inggris selama bertahun-tahun.

Upaya pemulihan aset oleh bank-bank India telah membuahkan hasil, dengan berbagai aset Mallya di India disita dan dilelang. Namun, klaim terbaru Mallya menunjukkan bahwa cerita ini mungkin jauh dari selesai.

Klaim Mengejutkan: Selisih ₹4.000 Crore yang Misterius

Pada intinya, klaim Mallya berkisar pada perbedaan angka yang signifikan antara total jumlah yang diklaim telah dipulihkan oleh bank dan jumlah yang sebenarnya, menurut perhitungan Mallya, telah atau seharusnya tersedia dari penjualan asetnya. Ia menyatakan bahwa bank-bank tersebut telah "salah menggambarkan" fakta kepada pengadilan Inggris, terutama mengenai jumlah total yang dapat dipulihkan darinya.

Mallya menyoroti bahwa bank-bank mengklaim hanya sekitar ₹11.000 crore yang dapat dipulihkan dari dirinya. Namun, ia bersikeras bahwa nilai sebenarnya dari aset yang telah disita, dibekukan, atau telah dipulihkan melalui penjualan (terutama saham United Breweries dan United Spirits) jauh lebih tinggi, mencapai sekitar ₹14.000 crore. Perbedaan ini saja sudah menciptakan selisih sekitar ₹3.000 crore.

Selain itu, Mallya mengklaim adanya "disparitas lain sebesar ₹1.000 crore," yang secara total membawa perbedaan angka menjadi ₹4.000 crore. Ini bukan angka kecil; jumlah ini setara dengan sekitar Rp 8 triliun (dengan asumsi kurs ₹1 = Rp 200). Pertanyaannya, ke mana uang ini pergi, atau mengapa tidak tercatat dalam klaim resmi bank?

Perbedaan Angka yang Membingungkan

Poin utama Mallya adalah bahwa setelah penjualan saham di United Breweries Limited (UBL) dan United Spirits Limited (USL) serta penjaminan aset lainnya, bank-bank seharusnya telah memulihkan lebih banyak dana daripada yang mereka klaim. Ia menuduh bank-bank sengaja mengecilkan angka ini di pengadilan Inggris untuk mempertahankan narasi bahwa masih ada sejumlah besar uang yang belum dilunasi.

Mallya, yang telah lama berargumen bahwa ia adalah kambing hitam yang digunakan untuk mengalihkan perhatian dari masalah sistemik, melihat disparitas ini sebagai bukti lebih lanjut dari perlakuan tidak adil dan bermotivasi politik yang ia terima. Baginya, angka ₹14.000 crore yang ia klaim telah dipulihkan sudah lebih dari cukup untuk melunasi pokok pinjaman Kingfisher Airlines.

Mengapa Penyelidikan Hakim?

Mallya percaya bahwa satu-satunya cara untuk mengungkap kebenaran di balik angka-angka yang bertentangan ini adalah melalui penyelidikan independen yang dipimpin oleh seorang hakim. Ia berargumen bahwa penyelidikan semacam itu akan memastikan transparansi dan akuntabilitas, serta mengungkapkan apakah ada manipulasi angka atau kesalahan dalam proses pemulihan aset. Ia menegaskan bahwa tujuan utama bank seharusnya adalah memulihkan uang, dan jika klaimnya benar, maka sebagian besar pokok utang Kingfisher Airlines seharusnya sudah teratasi. Penyelidikan independen akan dapat mengkonfirmasi jumlah sebenarnya yang telah dipulihkan dan berapa banyak yang masih harus dibayar.

Implikasi dan Reaksi Potensial

Jika klaim Mallya memiliki dasar, implikasinya akan sangat luas. Ini bisa menjadi pukulan besar bagi konsorsium bank yang terlibat, yang reputasinya sudah tercoreng oleh kasus Mallya. Pemerintah India juga bisa menghadapi pertanyaan sulit mengenai pengawasan dan transparansi dalam penanganan kasus-kasus penipuan keuangan besar. Selain itu, ini dapat semakin mempersulit proses ekstradisi Mallya, memberinya amunisi baru untuk menentang penyerahannya ke India.

Di sisi lain, jika klaimnya terbukti tidak berdasar, ini bisa dilihat sebagai taktik putus asa Mallya untuk menciptakan kebingungan dan menunda proses hukum. Namun, mengingat taruhannya yang tinggi dan profil kasus ini, desakan Mallya untuk penyelidikan hakim kemungkinan akan menarik perhatian serius.

Perjalanan Panjang Kasus Ekstradisi

Kasus ekstradisi Mallya telah melewati berbagai tingkat pengadilan di Inggris. Meskipun pengadilan Inggris telah memutuskan untuk mendukung ekstradisinya, Mallya telah menggunakan semua jalur hukum yang tersedia untuk menunda proses tersebut. Klaim terbaru ini bisa menjadi bagian dari strategi hukumnya untuk memperkuat posisinya, dengan mencoba menyoroti potensi kelemahan atau inkonsistensi dalam argumen pihak berwenang India.

Kesimpulan: Mencari Kebenaran di Tengah Angka-Angka yang Bertentangan

Klaim Vijay Mallya tentang selisih ₹4.000 crore dalam klaim bank adalah sebuah perkembangan yang mengejutkan dan potensial mengubah permainan dalam saga hukumnya yang telah berlangsung lama. Ini bukan hanya tentang seorang buronan yang mencoba menyelamatkan diri, tetapi juga tentang transparansi sistem perbankan, akuntabilitas pemerintah, dan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum dalam kasus-kasus kejahatan kerah putih.

Terlepas dari motivasi Mallya, desakannya untuk penyelidikan yang dipimpin hakim menuntut perhatian serius. Di tengah angka-angka yang bertentangan dan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan, kejelasan adalah kunci. Publik berhak tahu kebenaran di balik setiap rupee yang diklaim dan dipulihkan.

Apa pendapat Anda tentang klaim terbaru Mallya ini? Apakah menurut Anda penyelidikan yang dipimpin hakim diperlukan untuk mengungkap kebenaran? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar di bawah dan jangan lupa bagikan artikel ini jika Anda merasa informasi ini penting untuk diketahui banyak orang!

Comments

Integrate your provider (e.g., Disqus, Giscus) here.

Related articles

Tetap Terhubung dengan Kami!

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru, tips ahli, serta wawasan menarik langsung di kotak masuk email Anda.

Dengan berlangganan, Anda setuju dengan syarat dan ketentuan kami.