Kontroversi Mega Deal GRA-TRUEDARE: Ancaman Miliaran Dolar atau Solusi Pendapatan Ghana?

Kontroversi Mega Deal GRA-TRUEDARE: Ancaman Miliaran Dolar atau Solusi Pendapatan Ghana?

The Accountability Ghana Group (TAGG) telah menyuarakan kekhawatiran serius setelah Parlemen Ghana menyetujui kesepakatan kontroversial antara Ghana Revenue Authority (GRA) dan TRUEDARE untuk sistem "e-VAT invigilator".

Ari Pratama Ari Pratama
Oct 25, 2025 9 min Read
Bayangkan jika miliaran mata uang negara Anda berpotensi menguap begitu saja, atau justru sebaliknya, terselamatkan berkat sebuah keputusan krusial di parlemen. Di Ghana, skenario menegangkan ini sedang menjadi perdebatan hangat menyusul persetujuan parlemen atas kesepakatan antara Otoritas Pendapatan Ghana (GRA) dan perusahaan TRUEDARE. Kesepakatan yang bertujuan untuk memperkenalkan sistem "e-VAT invigilator" ini, bukannya disambut baik, malah memicu alarm keras dari The Accountability Ghana Group (TAGG), sebuah kelompok pengawas publik yang gigih. Mereka memperingatkan bahwa deal ini bisa menjadi bencana finansial bernilai miliaran cedi bagi Ghana, mempertanyakan transparansi, dan efektivitasnya.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat kesepakatan ini begitu kontroversial dan mengapa seluruh Ghana—bahkan mungkin dunia—perlu memperhatikan? Mari kita telusuri lebih dalam.

Mengurai Akar Permasalahan: Apa Itu Deal GRA-TRUEDARE?

Di jantung setiap perekonomian modern, terletaklah sistem perpajakan yang efisien dan akuntabel. Di Ghana, Ghana Revenue Authority (GRA) adalah badan yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memungut pajak, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (VAT). Untuk meningkatkan efisiensi dan menutup celah-celah penghindaran pajak, pemerintah seringkali mencari solusi teknologi. Di sinilah TRUEDARE masuk.

TRUEDARE adalah perusahaan yang akan menyediakan sistem "e-VAT invigilator" untuk GRA. Secara teori, sistem semacam ini dirancang untuk memantau transaksi VAT secara elektronik, memastikan kepatuhan, dan mempercepat proses pengumpulan pendapatan. Ini adalah upaya untuk memodernisasi infrastruktur pajak dan, pada akhirnya, meningkatkan pendapatan negara yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan. Dalam konteks yang ideal, investasi dalam teknologi pajak bisa menjadi pengubah permainan, membawa peningkatan signifikan dalam efisiensi dan keadilan fiskal.

Alarm Berbunyi: Suara Kritik dari The Accountability Ghana Group (TAGG)

Namun, TAGG melihat bayangan gelap di balik janji-janji manis efisiensi. Kelompok ini telah vokal dalam menyuarakan kekhawatiran serius mereka, yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa poin krusial:

Duplikasi Sistem dan Pemborosan Dana Publik
TAGG dengan tegas menyatakan bahwa kesepakatan e-VAT invigilator dengan TRUEDARE adalah duplikasi fungsi yang sudah ada atau sedang dikembangkan. Mereka menunjuk pada inisiatif e-invoicing yang sudah berjalan, yang seharusnya sudah mencakup banyak aspek dari apa yang ditawarkan oleh sistem baru ini. Jika demikian, pertanyaan besarnya adalah: mengapa Ghana harus membayar miliaran cedi untuk sebuah sistem yang fungsinya tumpang tindih dengan yang sudah ada? Ini bukan hanya tentang inefisiensi, tetapi juga tentang potensi pemborosan besar-besaran dana pembayar pajak yang seharusnya bisa dialokasikan untuk sektor-sektor vital seperti kesehatan, pendidikan, atau infrastruktur.

Kurangnya Transparansi dan Proses yang Dipertanyakan
Salah satu tuduhan paling pedas dari TAGG adalah kurangnya transparansi dalam proses persetujuan. Mereka menyoroti kecepatan luar biasa Parlemen Ghana dalam menyetujui kesepakatan ini—hanya dalam dua hari kerja! Sebuah proyek dengan implikasi finansial sebesar ini biasanya akan melalui pembahasan yang mendalam, uji tuntas (due diligence) yang ketat, dan mungkin konsultasi publik yang luas. Kecepatan persetujuan ini menimbulkan tanda tanya besar: Apakah ada sesuatu yang disembunyikan? Bagaimana TRUEDARE terpilih sebagai mitra? Apakah ada proses tender yang adil dan terbuka? Pertanyaan-pertanyaan ini merusak kepercayaan publik dan menunjukkan potensi masalah tata kelola yang serius.

Dampak Potensial terhadap Keuangan Negara
TAGG tidak hanya berbicara tentang duplikasi dan kurangnya transparansi; mereka juga mengemukakan angka-angka mengerikan tentang potensi kerugian finansial jangka panjang bagi Ghana. Meskipun angka pastinya bisa bervariasi, potensi "miliaran cedi" yang disebutkan TAGG mengindikasikan bahwa ini bisa menjadi beban finansial yang sangat besar bagi negara. Kerugian ini bisa datang dari biaya kontrak yang terlalu tinggi, pangsa pendapatan yang dialokasikan untuk TRUEDARE, atau bahkan inefisiensi yang berkelanjutan jika sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam konteks ekonomi Ghana yang sedang berusaha pulih dan menyeimbangkan anggarannya, keputusan semacam ini bisa memiliki konsekuensi jangka panjang yang merusak stabilitas fiskal.

Pembelaan dari Pemerintah dan Otoritas Pajak

Di sisi lain, pemerintah Ghana dan GRA memiliki argumen mereka sendiri untuk mendukung kesepakatan ini. Menteri Keuangan sebelumnya telah membela langkah tersebut, menegaskan bahwa tujuan utama adalah untuk secara signifikan meningkatkan pengumpulan pendapatan pajak, memerangi penghindaran pajak yang merajalela, dan memodernisasi sistem pajak negara. Dalam pandangan mereka, investasi dalam teknologi ini adalah langkah proaktif yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan keuangan negara dan mendukung agenda pembangunan nasional.

Mereka mungkin berargumen bahwa meskipun ada inisiatif lain, sistem e-VAT invigilator menawarkan fitur atau cakupan yang lebih komprehensif yang tidak dapat dipenuhi oleh sistem yang ada. Atau, bahwa skala masalah penghindaran pajak sedemikian rupa sehingga membutuhkan solusi yang lebih canggih dan terintegrasi. Meskipun demikian, detail spesifik mengenai mengapa sistem ini lebih unggul dan bagaimana kekhawatiran TAGG ditangani, masih belum sepenuhnya jelas bagi publik.

Belajar dari Masa Lalu: Pelajaran Penting untuk Ghana

Sejarah ekonomi Ghana, seperti banyak negara berkembang lainnya, penuh dengan pelajaran pahit dari proyek-proyek besar yang disetujui dengan tergesa-gesa atau tanpa pengawasan yang memadai, yang pada akhirnya merugikan negara. Contoh-contoh proyek infrastruktur yang mangkrak, kesepakatan yang tidak menguntungkan, atau investasi yang salah arah seringkali menghantui narasi pembangunan.

Kasus GRA-TRUEDARE ini menyoroti kembali pentingnya uji tuntas yang ketat, penilaian kebutuhan yang komprehensif, dan yang paling utama, transparansi penuh dalam setiap kesepakatan yang melibatkan dana publik. Peran masyarakat sipil seperti TAGG menjadi krusial dalam mekanisme checks and balances untuk memastikan bahwa kekuasaan tidak disalahgunakan dan kepentingan publik selalu diutamakan. Tanpa pengawasan yang cermat, risiko pengulangan kesalahan masa lalu akan selalu membayangi.

Masa Depan Pajak Digital Ghana: Antara Efisiensi dan Akuntabilitas

Tantangan modernisasi sistem pajak di era digital sangatlah kompleks. Di satu sisi, ada dorongan kuat untuk memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi korupsi, dan memperluas basis pajak. Di sisi lain, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa inovasi ini dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab, transparan, dan akuntabel, tanpa mengorbankan dana publik atau menciptakan monopoli yang tidak sehat.

Keputusan mengenai deal GRA-TRUEDARE akan memiliki implikasi yang lebih luas, tidak hanya pada sistem pajak Ghana, tetapi juga pada persepsi investor terhadap tata kelola negara, dan yang terpenting, pada kepercayaan publik terhadap pemerintah. Jika kesepakatan ini terbukti merugikan, itu bisa mengikis legitimasi institusi publik dan memicu ketidakpuasan sosial. Sebaliknya, jika keraguan dapat dijawab dengan bukti yang kuat dan transparansi, ini bisa menjadi langkah maju yang penting.

Kesimpulan

Kontroversi seputar kesepakatan GRA-TRUEDARE adalah cermin dari dilema yang dihadapi banyak negara dalam upaya modernisasi di tengah keterbatasan dan tekanan. Peringatan TAGG bukan sekadar kritik; itu adalah seruan untuk akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dalam pengelolaan keuangan negara. Apakah deal ini akan menjadi mercusuar efisiensi pendapatan baru atau justru menjadi lubang hitam finansial yang menelan miliaran cedi dari kas negara, masih harus dilihat.

Yang jelas, masyarakat Ghana, dan para pengamat internasional, akan terus memantau setiap perkembangan. Transparansi, pengawasan ketat, dan komunikasi yang jujur dari pemerintah sangatlah penting untuk membangun kembali kepercayaan dan memastikan bahwa setiap keputusan benar-benar demi kepentingan terbaik bangsa.

Bagaimana pendapat Anda mengenai kesepakatan ini? Apakah pemerintah perlu lebih transparan? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah ini dan mari kita terus diskusikan masa depan ekonomi Ghana. Jangan lupa sebarkan artikel ini agar lebih banyak orang mengetahui dan terlibat dalam diskusi penting ini!

Comments

Integrate your provider (e.g., Disqus, Giscus) here.

Related articles

Tetap Terhubung dengan Kami!

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru, tips ahli, serta wawasan menarik langsung di kotak masuk email Anda.

Dengan berlangganan, Anda setuju dengan syarat dan ketentuan kami.