Kebijakan Tarif Trump: Mengapa Pasar Kripto Global Sempat Bertekuk Lutut?

Kebijakan Tarif Trump: Mengapa Pasar Kripto Global Sempat Bertekuk Lutut?

Sebuah studi dari Northwestern University mengungkapkan bahwa cuitan Presiden AS Donald Trump pada Mei 2019 yang mengancam tarif terhadap Tiongkok secara langsung memicu penurunan harga Bitcoin hingga 14%.

Ari Pratama Ari Pratama
Oct 25, 2025 9 min Read
H1: Ketika Politik Konvensional Mengguncang Dunia Kripto: Studi Kasus Tarif Trump 2019

Pasar aset kripto, terutama Bitcoin, sering kali dianggap sebagai oase yang terbebas dari gejolak pasar keuangan tradisional dan hiruk pikuk politik global. Narasi "emas digital" yang kebal inflasi dan intervensi pemerintah telah mengakar kuat di benak para investor. Namun, apa jadinya jika gejolak politik konvensional, seperti kebijakan tarif perdagangan, justru mampu mengguncang fondasi pasar yang independen ini? Sebuah studi menarik dari Northwestern University membuka mata kita terhadap korelasi tak terduga antara kebijakan Presiden AS Donald Trump pada tahun 2019 dan anjloknya harga Bitcoin secara signifikan. Kisah ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan pelajaran berharga tentang kedewasaan pasar kripto dan kerentanannya terhadap faktor-faktor makroekonomi dan geopolitik.

H2: Latar Belakang "Perang Dagang" Trump dan Ancaman Tarif

Untuk memahami dampak kebijakan Trump terhadap pasar kripto, kita perlu melihat kembali konteks "perang dagang" antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang memanas selama masa kepresidenannya. Donald Trump, dengan slogannya "America First", sering kali menggunakan tarif sebagai alat negosiasi utama untuk menekan negara-negara lain, khususnya Tiongkok, agar menyepakati perjanjian perdagangan yang menurutnya lebih adil bagi Amerika Serikat. Kebijakan ini dimulai pada tahun 2018 dan secara bertahap diperluas, meliputi berbagai barang impor Tiongkok senilai ratusan miliar dolar.

Puncak ketegangan terjadi pada awal Mei 2019, ketika Trump secara tak terduga mengunggah cuitan di Twitter pada tanggal 5 Mei 2019. Dalam cuitan tersebut, ia mengancam akan menaikkan tarif impor barang Tiongkok senilai $200 miliar dari 10% menjadi 25% mulai tanggal 10 Mei, dan berencana mengenakan tarif baru pada sisa impor Tiongkok yang belum terkena bea. Ancaman ini sontak memicu kegelisahan di pasar global. Investor khawatir perang dagang akan semakin intensif, menghambat pertumbuhan ekonomi global, dan memicu ketidakpastian yang lebih besar di pasar finansial.

H2: Mekanisme Dampak: Bagaimana Tarif Mampu Mengguncang Kripto?

Mungkin terdengar aneh, bagaimana kebijakan tarif yang notabene urusan perdagangan antarnegara bisa mempengaruhi harga aset digital seperti Bitcoin? Studi dari Northwestern University menunjukkan adanya korelasi langsung dan cepat antara cuitan Trump tersebut dengan penurunan harga Bitcoin keesokan harinya. Para peneliti mengamati bahwa hanya dalam beberapa jam setelah cuitan tersebut, terjadi pergeseran signifikan dalam sentimen pasar dan keputusan investasi.

Mekanisme di baliknya dapat dijelaskan melalui beberapa jalur:

1. Peningkatan Ketidakpastian Ekonomi Global: Kebijakan tarif menciptakan ketidakpastian yang meresap ke seluruh pasar global. Ketika prospek ekonomi memburuk akibat perang dagang, investor cenderung menghindari aset-aset berisiko tinggi dan spekulatif. Bitcoin, pada saat itu, masih sering dikategorikan sebagai aset spekulatif daripada penyimpan nilai yang stabil.
2. "Flight to Safety" Tradisional: Dalam kondisi ketidakpastian, investor secara naluriah mencari "safe haven" atau aset yang dianggap aman. Secara historis, emas dan obligasi pemerintah AS (Treasury) adalah pilihan utama. Menariknya, pada periode tersebut, harga emas justru mengalami kenaikan. Ini menunjukkan bahwa investor memindahkan modal mereka dari aset berisiko (termasuk kripto) ke aset aman yang lebih konvensional, membantah narasi Bitcoin sebagai "emas digital" pada waktu itu.
3. Sentimen Investor dan "Fear, Uncertainty, Doubt" (FUD): Ancaman tarif yang datang mendadak dari seorang pemimpin dunia sekelas Presiden AS menimbulkan FUD yang masif. Ketakutan akan resesi atau perlambatan ekonomi global menyebabkan investor panik dan melakukan aksi jual untuk meminimalkan kerugian. Sentimen negatif ini dengan cepat menyebar melintasi kelas aset, termasuk pasar kripto yang dikenal sangat sensitif terhadap berita dan sentimen.
4. Korelasi yang Meningkat: Studi tersebut menyiratkan bahwa, pada momen-momen krusial seperti guncangan geopolitik, pasar kripto tidak sepenuhnya terpisah dari pasar keuangan tradisional. Alih-alih bertindak sebagai aset yang tidak berkorelasi, Bitcoin menunjukkan sensitivitas terhadap kebijakan ekonomi makro, menyoroti bahwa integrasinya dengan sistem keuangan global mungkin lebih besar dari yang diperkirakan.

H2: Reaksi Pasar Kripto: Anjloknya Bitcoin dan Altcoin

Cuitan Trump pada 5 Mei 2019, yang mengancam tarif, segera diikuti dengan reaksi keras di pasar kripto. Pada tanggal 6 Mei, harga Bitcoin anjlok hingga 14%. Ini adalah penurunan yang signifikan dalam waktu singkat, menunjukkan betapa cepat dan kuatnya dampak kebijakan tersebut. Altcoin, mata uang kripto selain Bitcoin, juga tidak luput dari gejolak ini. Seringkali, pergerakan Bitcoin menjadi penentu arah pasar altcoin; ketika Bitcoin jatuh, altcoin cenderung mengikuti dengan penurunan yang lebih tajam karena volatilitasnya yang lebih tinggi.

Penurunan ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah tren kenaikan Bitcoin yang cukup impresif pada awal tahun 2019. Peristiwa ini secara jelas menunjukkan bahwa pasar kripto, meskipun sering dianggap disruptif, tidak imun terhadap kekuatan makroekonomi dan keputusan politik dari para pembuat kebijakan dunia.

H2: Implikasi Jangka Panjang dan Pelajaran Berharga

Studi ini memberikan beberapa implikasi penting bagi para investor dan pengamat pasar kripto:

* Korelasi yang Semakin Jelas: Narasi tentang Bitcoin sebagai aset yang sepenuhnya tidak berkorelasi (uncorrelated) dengan pasar tradisional mungkin perlu direvisi, terutama di tengah guncangan ekonomi atau geopolitik besar.
* Peran Geopolitik: Keputusan politik dan hubungan internasional dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap harga aset kripto, sama seperti dampaknya terhadap pasar saham atau komoditas.
* Volatilitas yang Melekat: Meskipun pasar kripto terus berkembang, volatilitas tetap menjadi ciri khasnya, dan faktor eksternal dapat mempercepat pergerakan harga yang drastis.
* Kematangan Pasar: Peristiwa semacam ini menunjukkan bahwa pasar kripto semakin terintegrasi dengan sistem keuangan global. Ini berarti pasar kripto tidak lagi beroperasi dalam "gelembung" yang terisolasi, melainkan semakin rentan terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pasar finansial yang lebih luas.

H2: Menatap Masa Depan: Kripto di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Kejadian tahun 2019 ini berfungsi sebagai pengingat penting bagi investor kripto. Di tengah lanskap geopolitik global yang terus berubah dan ketidakpastian ekonomi yang laten, kebijakan pemerintah, konflik perdagangan, atau bahkan satu cuitan dari pemimpin dunia bisa saja memicu gelombang di pasar kripto.

Meskipun saat ini banyak investor kripto yang optimis dengan potensi jangka panjang aset digital, sangat penting untuk tetap waspada terhadap faktor-faktor eksternal. Diversifikasi portofolio, riset yang mendalam, dan pemahaman tentang dinamika makroekonomi menjadi kunci untuk menavigasi pasar yang kompleks dan selalu bergejolak ini. Pasar kripto mungkin menawarkan kesempatan luar biasa, tetapi ia juga tidak kebal terhadap realitas politik dan ekonomi dunia.

Kesimpulannya, peristiwa anjloknya Bitcoin akibat ancaman tarif Trump pada tahun 2019 adalah bukti nyata bahwa tidak ada pasar yang sepenuhnya terisolasi. Dunia kripto, dengan segala inovasinya, tetap merupakan bagian dari ekosistem ekonomi dan politik yang lebih besar. Pelajaran ini harus menjadi fondasi bagi strategi investasi yang lebih bijaksana di masa depan.

Bagaimana menurut Anda? Apakah pasar kripto masih bisa menjadi "safe haven" di tengah ketidakpastian global? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

Comments

Integrate your provider (e.g., Disqus, Giscus) here.

Related articles

Tetap Terhubung dengan Kami!

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru, tips ahli, serta wawasan menarik langsung di kotak masuk email Anda.

Dengan berlangganan, Anda setuju dengan syarat dan ketentuan kami.