Hyrule Warriors: Age of Calamity Mengguncang Dunia Gaming: Antara Pujian Epik dan Keluhan Framerate!

Hyrule Warriors: Age of Calamity Mengguncang Dunia Gaming: Antara Pujian Epik dan Keluhan Framerate!

Artikel ini merangkum ulasan kritis tentang "Hyrule Warriors: Age of Calamity", sebuah prekuel "The Legend of Zelda: Breath of the Wild".

Ari Pratama Ari Pratama
Oct 25, 2025 9 min Read
Hampir setiap kali nama "The Legend of Zelda" disebut, hati para gamer di seluruh dunia langsung berdebar. Ekspektasi melambung, dan janji petualangan epik nan tak terlupakan selalu tersemat. Tak terkecuali dengan "Hyrule Warriors: Age of Calamity", sebuah game yang datang dengan beban berat sebagai prekuel langsung dari mahakarya fenomenal "The Legend of Zelda: Breath of the Wild". Game ini menjanjikan untuk membawa kita kembali ke masa 100 tahun sebelum kehancuran Hyrule, menyaksikan sendiri peristiwa yang memicu bencana besar yang kita saksikan di BOTW. Namun, apakah game ini berhasil memenuhi janji-janjinya atau justru terjebak dalam masalahnya sendiri? Mari kita selami rangkuman ulasan dari berbagai kritikus gaming yang telah mencoba game ini.

Hyrule Warriors: Age of Calamity: Ketika Sejarah Terulang Kembali dengan Sentuhan Musou



"Hyrule Warriors: Age of Calamity" bukan sekadar game baru dalam semesta Zelda; ini adalah jendela ke masa lalu yang paling dinanti. Ditenagai oleh Koei Tecmo dan Omega Force, tim di balik seri "Dynasty Warriors" yang terkenal, game ini mengadopsi gaya permainan Musou. Ini berarti pemain akan berhadapan dengan ribuan musuh di medan perang yang luas, melibas mereka dengan kombinasi serangan yang spektakuler dari karakter-karakter ikonik seperti Link, Zelda, dan para Champions. Namun, pertanyaan besar yang menggelayuti adalah: apakah formula Musou ini cocok dengan narasi yang begitu penting dalam semesta Zelda? Dan yang lebih krusial, bagaimana kinerja game ini di konsol Nintendo Switch?

Mengurai Benang Merah Kisah Epik di Balik Bencana


Sebagai prekuel "Breath of the Wild", salah satu daya tarik utama "Age of Calamity" adalah janji untuk mengungkap lebih dalam peristiwa Great Calamity. Cerita ini membawa kita pada periode sebelum Hyrule jatuh, saat Calamity Ganon mulai menunjukkan kekuatannya dan para pahlawan berusaha sekuat tenaga untuk mencegahnya. Para kritikus banyak yang memuji bagaimana game ini berhasil mengembangkan karakter-karakter yang sebelumnya hanya sebatas memori di BOTW. Melihat Mipha, Daruk, Urbosa, dan Revali beraksi, serta interaksi mereka dengan Link dan Putri Zelda, memberikan kedalaman emosional yang signifikan pada lore Zelda.

Banyak ulasan menyoroti bagaimana narasi game ini, meskipun sudah diketahui akhirnya, masih mampu menyajikan kejutan dan momen-momen yang menyentuh hati. Ada rasa melankolis yang kuat, mengingat nasib para pahlawan ini, tetapi juga momen-momen heroisme yang menginspirasi. Penggemar berat "Breath of the Wild" akan menemukan banyak sekali detail dan referensi yang memanjakan, mengisi kekosongan informasi yang selama ini hanya bisa mereka bayangkan. Game ini menawarkan perspektif unik tentang karakter-karakter pendukung dan memberikan kesempatan untuk melihat Hyrule dalam masa kejayaannya, sebelum dihancurkan.

Pertarungan Massal Ala Musou: Antara Adrenalin dan Repetisi


Inti gameplay "Hyrule Warriors: Age of Calamity" adalah aksi Musou yang dikenal dari seri "Dynasty Warriors" dan "Samurai Warriors". Pemain memilih satu atau beberapa karakter untuk dibawa ke medan perang, menghadapi gelombang musuh yang tak ada habisnya, dan menyelesaikan objektif berbasis wilayah. Setiap karakter memiliki moveset yang unik dan spektakuler, memanfaatkan senjata serta rune Sheikah Tablet yang akrab bagi pemain BOTW. Dari ayunan pedang Link yang cepat, kemampuan sihir Zelda, hingga serangan brutal Daruk, setiap karakter terasa berbeda dan menyenangkan untuk dimainkan.

Kritikus memuji variasi karakter yang luas, masing-masing dengan gaya bertarung yang khas dan skill khusus yang dapat di-upgrade. Pertarungan bos juga mendapatkan apresiasi, seringkali membutuhkan strategi dan pemanfaatan kelemahan musuh, mirip dengan game Zelda tradisional. Namun, tidak semua kritikus terkesan. Beberapa mengeluhkan repetisi yang inheren dalam genre Musou. Meskipun visualnya memukau dan efek-efek serangannya bombastis, aksi melibas ribuan musuh terkadang terasa monoton setelah beberapa jam bermain. Bagi pemain yang tidak familiar atau kurang menyukai genre Musou, aspek ini bisa menjadi penghalang utama untuk menikmati keseluruhan game.

Guncangan Framerate dan Detail Grafis: Batu Sandungan di Medan Perang?


Ini adalah topik yang paling banyak dibahas dan seringkali menjadi poin minus utama dalam banyak ulasan: performa game di Nintendo Switch. "Hyrule Warriors: Age of Calamity" adalah game yang ambisius secara visual, menampilkan medan perang yang padat dengan ratusan musuh dan efek partikel yang mencolok. Sayangnya, hardware Nintendo Switch seringkali kesulitan untuk mengimbanginya.

Hampir setiap ulasan menyebutkan masalah framerate, terutama saat aksi di layar menjadi sangat ramai atau ketika menggunakan serangan spesial yang intens. Frame drop yang signifikan dapat terjadi, membuat pengalaman bermain terasa kurang mulus dan mengganggu imersi. Beberapa kritikus bahkan melaporkan penurunan resolusi yang kentara dalam mode handheld atau saat bermain co-op, di mana layar terbagi dua dan performa semakin tertekan.

Meskipun visual secara keseluruhan masih menarik dan art style-nya setia pada "Breath of the Wild", masalah teknis ini menjadi cacat yang cukup mencolok. Bagi sebagian pemain, ini mungkin hanya ketidaknyamanan kecil, tetapi bagi yang lain, ini bisa menjadi deal-breaker yang serius. Perdebatan tentang apakah masalah performa ini disebabkan oleh optimasi yang kurang atau keterbatasan hardware Switch sendiri masih terus berlanjut di kalangan komunitas gaming.

Konsensus Kritikus: Sebuah Perpaduan Cinta dan Kekecewaan


Secara keseluruhan, "Hyrule Warriors: Age of Calamity" menerima sambutan yang beragam, cenderung positif namun dengan catatan penting. Banyak kritikus memuji kemampuannya untuk memperluas lore "Breath of the Wild" dengan cara yang menarik dan emosional, serta memberikan pengalaman Musou yang solid dan menghibur bagi penggemar genre tersebut. Cerita yang mendalam dan pengisi suara yang berkualitas tinggi juga seringkali disebut sebagai nilai plus.

Namun, hampir semua ulasan sepakat bahwa performa teknis game ini, terutama masalah framerate, adalah kelemahan terbesarnya. Skor rata-rata di berbagai situs agregator ulasan cenderung berada di kisaran 7/10 atau 8/10, menunjukkan bahwa ini adalah game yang bagus, tetapi jauh dari sempurna. Ini adalah kasus klasik di mana visi artistik dan ambisi gameplay bertabrakan dengan batasan teknis platform.

Haruskah Anda Mengambil Pedang dan Bertempur di Hyrule?


Jadi, apakah "Hyrule Warriors: Age of Calamity" layak Anda mainkan? Jika Anda adalah penggemar berat "The Legend of Zelda: Breath of the Wild" dan ingin sekali menyelami lebih dalam kisah dan karakter di balik Great Calamity, game ini adalah keharusan. Narasi yang kuat dan detail lore yang melimpah akan memanjakan Anda. Demikian pula, jika Anda menyukai genre Musou dan menikmati aksi melibas ribuan musuh, "Age of Calamity" menawarkan salah satu implementasi terbaik dari formula tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, jika Anda sangat sensitif terhadap masalah framerate atau tidak menyukai gameplay repetitif ala Musou, mungkin Anda perlu mempertimbangkan kembali. Ada kemungkinan masalah performa akan sedikit mengganggu kenikmatan Anda. Idealnya, carilah gameplay footage terbaru atau baca ulasan yang lebih detail tentang performa di mode bermain favorit Anda (docked atau handheld) sebelum membuat keputusan.

"Hyrule Warriors: Age of Calamity" adalah game yang penuh dengan potensi dan ambisi, namun terganjal oleh batasan teknis. Ia berhasil menjadi sebuah pengalaman yang berharga bagi banyak orang, sekaligus menyisakan ruang untuk kritik yang valid. Pada akhirnya, ini adalah perjalanan emosional dan penuh aksi yang akan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari saga Hyrule.

Bagaimana menurut Anda? Sudahkah Anda memainkan "Hyrule Warriors: Age of Calamity"? Apakah Anda setuju dengan ulasan kritikus, ataukah pengalaman Anda sangat berbeda? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah! Mari kita diskusikan pengalaman kita dalam menyelamatkan Hyrule!

Comments

Integrate your provider (e.g., Disqus, Giscus) here.

Related articles

Tetap Terhubung dengan Kami!

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru, tips ahli, serta wawasan menarik langsung di kotak masuk email Anda.

Dengan berlangganan, Anda setuju dengan syarat dan ketentuan kami.